24 Oktober 2012

Aktivis atau Akademis


Mahasiswa dibenturkan kepada dua pilihan yaitu menjadi mahasiswa berorganisasi atau menjadi mahasiswa yang hanya mengejar nilai di kelas untuk prestasinya, hal tersebut bisa membingungkan untuk semua mahasiswa, hal tersebut tidak hanya sebagai pilihan semata, namun harus menjadi jalan hidup di kampus, pribadi seorang mahasiswa bisa terbentuk ketika dia terjun di organisasi dalam kampus ataupun organisasi luar kampus, dikarenakan seorang mahasiswa bisa membentuk karakter dari pergaulan dengan orang-orang yang berada di organisasi, dan dalam organisasi mahasiswa diajarkan dalam beberapa hal yaitu, belajar untuk memenej hidupnya, di mana fikiran dia akan terbagi-bagi, anatara ber organisasi dan tujuan utama dari rumah yaitu mengejar prestasi akademis, hal tersebut merupakan suatu faktor penghamabat mahasiswa untuk terjun di organisasi karena mahasiswa terbebani oleh ketakutan bahwa terjun di organisasi akan menghambat study, namun hal tersebut tidak bisa dikatakan benar, malah ketika di organisais mahasiswa justru bisa lebih mengejar prestasi kelas dan hidup, mengapa bisa begitu? Karena , ketika di organisasi mahasiswa akan terlatih untuk mengatur waktunya antara kuliah dan berorganisasi, disamping itu di organisasi kita banyak mengalami pengalaman yang sangat bermanfaat untuk menjalani hidup ini.

Apalagi kalo mahasiswa tersebut menjadi aktivis yang benar-benar aktivis, yaitu maahsiswa yang matang akan pengalaman berorganisasi, bukan hanya setengah-setengah menjadi akitivis. Banyak orang-orang mengatakan bahwa mahasiswa yang terjun di organisasi hanaya mengejar popularitas saja di kampus, yaitu bisa dikenal oleh dosen dan mahasiswa terutama adik tingkat, namun hal tersebut tidak bisa dipungkiri oleh sebagian besar aktivis kampus, namun hal tersebut harus menjadi batu loncatan mahasiswa yang berorganisasi untuk lebih bersemanagat berorganisasi, hal tersebut merupakan sebagian kecil dari manfaat berorganisasi manfaat lainnya sangat banyak ketika seorang mahasiswa berorganisasi.

Dan ketika melihat mahasiswa yang tidak mau terjun di organisasi maka pihak birokrat kampus telah gagal untuk mendidik mahasiswanya, karena seseorang yang matang dikelas belum tentu dia bisa matang hidup sosialnya, faktor tersebut diakibatkan kurangnya rangsangan dari pihak birokrat kampus untuk bisa merangsang mahasiswanya untuk terjun diorganisai,hal tersebut merupakan masalah yang cukup serius bagi dunia pendidikan di Indonesia yang hanya mengejar dari segi keilmuan dikelas saja.

0 komentar:

Posting Komentar